Maluku Tujuan Columbus ke Indonesia?

06.28

Christopher Columbus menyarankan Baginda Raja dan Ratunya Spanyol untuk membuka jalan penghubung ke India, maka berlayarlah ia meninggalkan negerinya, Spanyol, menuju arah barat. Selain menyebarkan agama Kristen, Columbus juga berjanji membawakan mutiara hitam, rempah-rempah dan emas dalam jumlah yang tidak masuk akal. Dikutip dari sang penerima tobat Raja Ferdinand dan Ratu Isabella Peter Martyr, De Orbo Novo, 1530 
Image Hosted by ImageShack.us

Apa yang sebenarnya ingin dicari Columbus bukanlah Amerika, tapi India (semua anak sekolah dasar juga tahu). Namun jarang sekali diketahui orang bahwa yang dimaksud Columbus dengan India pada waktu itu bukanlah negeri India yang kita kenal sekarang, tapi adalah wilayahnya di selatan termasuk bagian daripada yang merupakan wilayah Indonesia sekarang, seperti yang tertulis di prasasti. Dari prasasti dapat diketahui juga bahwa Columbus pada mulanya menuju kesana bukan untuk mencari emas aja. 
Jadi apa tujuan Columbus kesana?! Sebenarnya dia mencari rempah-rempah sebagai tujuan utama, baru kemudian mencari hal berharga lainnya yang telah membuat bangsa-bangsa Eropa bergantian menancapkan kolonisasinya. Yang pertama menancapkan kolonisasinya adalah “kerajaan maritim” Portugis, baru kemudian bangsa Spanyol yang mengkolonisasi dengan kekuatan yang lebih besar dan menguasai wilayah yang lebih luas, setelahnya menyusul bangsa Inggris dan Belanda.... 

Image Hosted by ImageShack.us

Highlights: Why Columbus was sailing to Indonesia?


Dan bukanlah suatu kebetulan bahwa masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia dimulai dari tanah asal cengkeh yang hanya dipisahkan oleh selat sempit dari dua kesultanan Ternate dan Tidore.
Tapi kita harus tahu dulu awal mulanya
Di zaman sekarang ini, di saat kita dapat membeli cengkeh di toko-toko yang ada di sekitar kita, sulit untuk percaya bahwa pada zaman dulu, jauh sebelum ini, bunga tersebut hanya tumbuh di lima pulau kecil yang terdapat di utara kepulauan maluku.

Image Hosted by ImageShack.us

Menurut saya itu bukan suatu kebetulan. Wilayah di sebelah timur laut Indonesia itu yang berbatasan dengan Filipina, tempat dimana samudera India dan samudera pasifik larut menjadi satu, serta tempat bertemunya belahan bumi utara dan selatan, dilalui oleh garis khayal “Wallace’s line” yang diciptakan oleh seorang Inggris bernama Wallace pada abad ke-19 untuk memisahkan jenis flora dan fauna Asia dari flora dan fauna Australia yang unik. Sehingga disana ditemukan banyak keunikan flora dan fauna yang tidak ditemukan lagi di belahan lain bumi ini.

Image Hosted by ImageShack.us

Tumbuhan yang berkembangbiak di “Kepulauan rempah-rempah” itu selama ribuan tahun telah digunakan orang sebagai obat atau dipakai untuk kebutuhan tertentu.
Setangkai cengkeh yang ditemukan di dalam sebuah vas keramik di pinggir sungai Eufrate yang diyakini berasal dari abad ke-18 S.M kemungkinan anyelir tertua yang pernah ada.
Dan pada era globalisasi ini sulit dibayangkan bahwa sesungguhnya dahulu anyelir berasal dan tumbuh hanya di kepulauan Maluku dan dipastikan tidak tumbuh di tempat lain di muka bumi ini. Hanya ada satu anyelir, anyelir maluku, tidak ada anyelir lainnya. Dan anyelir yang ditemukan di Asia Tengah tersebut adalah anyelir yang dibawa dari kepulauan Maluku.

Image Hosted by ImageShack.us

Penggunaan rempah-rempah untuk membalsem mayat di Mesir kuno tercatat telah digunakan sejak awal milenium ketiga sebelum masehi. Pada abad ke-5 Gerodot seorang Yunani berkunjung ke Mesir dan mencatat tiga cara mumifikasi, yang terbaik dan yang termahal adalah dengan menggunakan berbagai macam rempah-rempah (hanya saja si Yunani ini tidak tahu nama-namanya, dan dia hanya bisa menyebutkan cassia yang mirip dengan kayu manis atau Cinnamomum cassia yang awalnya hanya tumbuh di Cina, namun sekarang sudah menyebar ke seluruh Asia Tenggara).
Pada era dinasti Cina kuno, cengkeh dinamakan “Lidah burung”, selama abad ke-3 sebelum masehi para pegawai kerajaan diwajibkan mengunyah anyelir pada waktu berbicara dengan kaisar agar anak dewa itu terhindar dari bau mulut yang tidak sedap. Kemudian diketahui juga cengkeh dapat dijadikan obat sakit gigi... dan pada masa kekuasaan dinasti Tan (618 – 907 M merupakan masa kejayaan Cina pada periode tradisional. Pada masa itu Cina mengungguli semua negeri di dunia dengan kemajuannya yang pesat ) anyelir digunakan juga untuk mengusir roh jahat.

Image Hosted by ImageShack.us

Rempah-rempah pada era kuno dan abad pertengahan dihargai karena cita rasanya yang khas, sama seperti halnya sekarang. Pada masa itu rempah-rempah hanya digunakan sebagai zat pengawet makanan yang akan dibawa berlayar dalam waktu lama, seperti daging asin.
Selain itu, rempah-rempah juga dapat menyehatkan (? – kenapa disini ada tanda tanya?, akan saya jelaskan nanti).Tapi yang terpenting bukan itu. Rempah-rempah pada masa itu adalah BARANG MEWAH dan dianggap barang yang paling bagus. Rempah-rempah tersebut menjadi status dan simbol. Salah satu roman Servantes diberi judul “Putri Maluku” yang eksotis, pada peti mati salah satu anggota keluarga raja Meroving yang berasal dari abad ke-6 M ditemukan dua tangkai anyelir...yang disimpan dalam sebuah kotak kecil dari emas (jelas kalau anyelir tersebut diletakkan disana bukan untuk menghilangkan bau atau sebagainya, tapi diletakkan disana sebagai penanda orang yang kaya dan berkuasa).

Image Hosted by ImageShack.us

SPICE. SPECIAL. SPESIAL. Sebernya akar kata itu sama. Nampaknya mereka memang harum dan istimewa. Istimewa bagi yang istimewa.
Tapi awal mulanya bukan dari hal itu. Awal sekali rempah-rempah keliling dunia dengan tujuan sakral. Sakral tidak hanya bagi agama kristen, tapi juga bagi kehidupan yang telah ada jauh sebelum adanya agama tersebut.

Image Hosted by ImageShack.us

You Might Also Like

0 komentar